skip to Main Content
admin@sirohnabawiyah.com

Perang dan Diplomasi Nabi

Perang adalah bagian dari tahapan dakwah Rasulullah Saw. Hal ini tidak bisa dihindari total, walaupun Rasul sendiri selalu berusaha menghindari pertumpahan darah. Rongrongan, intimidasi, dan fitnah terus dilakukan oleh musuh yang memaksa Rasul untuk berperang. Perang adalah bagian dari usaha mempertahankan keberlangsungan Islam. Selain perang, jalur diplomasi dan perundingan juga di tempuh Rasulullah. Seperti berkirim surat kepada raja-raja dan penguasa negara tetangga. Rasulullah juga mengirim delegasi ke negara tetangga, seperti ke Yaman, Palestina dan Yordania. Dari catatan sejarah, semua peperangan yang dilakukan Rasulullah atas dasar ketaatan dan untuk membela agama sebagaimana diwajibkan oleh syariat Islam.

  •  
  •  
  •  
  •  
  • Perang Badar

    Meskipun Rasulullah serta para sahabat telah hijrah ke Madinah dan mulai mapan tinggal di sana, namun hal tersebut tidak membuat orang-orang kafir Quraisy berdiam diri. Mereka justru gencar melakukan ancaman dan rencana penyerangan.
  • Perang Uhud

    Setahun sudah kaum musyrikin Mekkah mempersiapkan segala sesuatu untuk menuntut dendam kesumat mereka terhadap kaum muslimin di Madinah. Mereka menggalang kekuatan besar-besaran dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin menyumbang dalam upaya tersebut. Mereka menyambutnya dengan penuh antusias, sehingga terkumpul seribu onta dan uang sebanyak lima puluh ribu dinar.
  • Perang Muktah

    Perang ini disebabkan karena dibunuhnya utusan Rasulullah yang dikirim untuk menyampaikan surat dakwah dari Rasulullah oleh pejabat raja Qaishar di Balqa’ negeri Syam. Tindakan tersebut bagi Rasulullah tak lebih sebagai pengumuman perang. Maka beliau menyiapkan tentaranya sebanyak 3000 prajurit; belum pernah sebelumnya terkumpul jumlah sebanyak itu, kecuali pada perang Ahzab.
  • Perang dan Surat-surat Rasulullah

    Setelah diangkat menjadi sebagai Rasul, Nabi Muhammad SAW lantas membangun komunikasi dengan para pemimpin dunia agar mengikuti ajaran tauhid. Beragam cara dilakukan termasuk dengan cara korespondensi melalui surat. Beberapa raja seperti raja Persia, Mesir, Ethiopia dikirimi surat melalu para utusannya. Sepanjang hidupnya, Rasulullah menulis langsung sebanyak 43 surat untuk pemimpin dunia seperti para raja, tokoh agama dan kepala suku. Berikut ini beberapa koleksi surat Rasulullah.
Back To Top